:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5171327/original/043517100_1742628309-20250322_112703.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Salah satunya, ia menuturkan, program MBG berhasil membuat restoran hingga pelaku usaha catering yang telah bangkrut kembali hidup. Hal ini didorong tingginya permintaan untuk penyediaan MBG.
“Banyak restoran-restoran pak Presiden, catering-catering yang di daerah, di sana-sana, termasuk yang Bapak tinjau di Jakarta, di Jawa Timur, di Pesantren, itu adalah mitra badan gizi nasional. Jadi, restoran yang hampir atau sudah bangkrut, tidak laku, sekarang bangkit kembali, karena memperoleh customer fix minimal 3.000 per hari,” kata dia dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta pada Selasa, 8 April 2025, seperti dikutip dari Rabu (9/4/2025).
Selain itu, program MBG juga berhasil memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di berbagai daerah. Ia menuturkan, upah yang diterima para ibu bisa mencapai Rp2 juta per bulan dengan bekerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Banyak ibu-ibu sekarang senang, Pak. Tidak punya pendapatan menjadi pendapatan Rp2 juta per bulan. Kemiskinan ekstrem langsung hilang. Dan sekarang sudah bekerja 50 ribu orang,” kata dia.
Selain itu, program MBG juga sukses menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar. Untuk setiap satu SPPG membutuhkan sekitar 50 orang tenaga kerja langsung.
“Jadi kalau ada 30 ribu (SPPG), maka otomatis akan 1,5 juta orang bekerja di satuan pelayanan gizi,” tutur dia.
Dadan pun menyambut baik rencana pemerintah menambah anggaran Rp 100 triliun untuk membiayai program ambisius Presiden Prabowo yaitu Makan Bergizi Gratis. Saat ini, anggaran untuk MBG dalam APBN 2025 masih berkisar Rp71 triliun.
“Anggaran ini kelihatannya sudah dijamin oleh Presiden . Berapa pun yang badan gizi butuhkan akan disiapkan,” ujar dia.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Ada Program Makan Bergizi Gratis, Luhut Sebut Dana Desa Berpotensi Naik hingga Rp 8 Miliar
… Selengkapnya
Sebelumnya, dana desa dinilai dapat naik antara Rp 6 miliar-Rp 8 miliar per tahun per desa. Hal ini seiring program makan bergizi gratis (MBG) yang sedang berjalan.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, seperti dikutip dari Antara, Kamis (20/2/2025).
“Dana desa kita punya (saat ini) Rp1,1 miliar per desa per tahun tapi sekarang ada makan bergizi gratis, kita bisa naikkan mungkin Rp6 hingga Rp8 miliar per desa,” ujar Luhut.
Luhut berharap bisa membuat perputaran ekonomi di level desa lebih efisien serta menaikkan skala aktivitas perekonomian masyarakat seiring penambahan dana desa.
“Bisa Anda bayangkan pertumbuhan ekonomi yang bisa ditopang dengan hal ini. Karena perputaran ekonomi di desa tentu menjadi lebih efisien,” tutur dia.
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, program MBG pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kesetaraan, mengingat program tersebut menyasar sekolah di 74 ribu desa di Tanah Air.
“Banyak orang yang tak memerhatikan karena pada dasarnya MBG ini turut membantu mewujudkan kesetaraan, karena mencakup 74 ribu desa,” ujar dia.
Mendes PDT: Kepala Desa Harus Taat dan Patuh Pakai Dana Desa
Adapun Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto memastikan oknum-oknum kepala desa (kades) yang menyelewengkan dana desa akan ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.
“Jadi kami serius. Kami akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, apakah itu kepolisian maupun kejaksaan. Kami minta ditindaklanjuti supaya tidak terulang kembali, apalagi dana desa ini akan turun ke desa-desa, transfer dari Kementerian Keuangan, kami akan bergerak cepat supaya oknum-oknum itu segera ditindak secara tegas,” ujar Yandri kepada wartawan di Kantor Kemendes PDT Jakarta, Selasa, 4 Februari 2025.
Dia menuturkan, penindakan tegas itu harus dilakukan guna memberikan efek jera sekaligus pelajaran bagi kepala-kepala desa yang lainnya agar benar-benar memanfaatkan dana desa secara baik demi menyejahterakan masyarakat desa dan membangun Indonesia.
“Itu menjadi pembelajaran bagi kepala-kepala desa yang lain harus taat dan patuh dalam menggunakan dana desa,” ujar Yandri.
… Selengkapnya