CAGARBOLA – LG Bukan Mundur dari Proyek Baterai Tetapi Diminta Keluar

Rosan Perkasa Roeslani

Liputan6.com, Jakarta – Konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG dikabarkan memutuskan untuk membatalkan proyek baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia senilai USD 9,8 miliar atau sekitar Rp 164 triliun.

Namun, Pemerintah Indonesia memastikan bahwa LG, bukan membatalkan atau mundur dari proyek ekosistem baterai kendaraan listrik. Sebaliknya, justru pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang meminta LG keluar dari proyek tersebut.

Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan, keputusan ini diambil setelah Kementerian ESDM yang dipimpin Bahlil Lahadalia mengirim surat resmi kepada LG pada 31 Januari 2025.

Menurut Rosan, langkah ini harus dilakukan karena proses negosiasi dengan LG dinilai terlalu berlarut-larut tanpa realisasi nyata. Padahal, kesepakatan awal dengan LG sudah dilakukan sejak 2020. Artinya, dalam lima tahun, belum ada kemajuan signifikan dalam proyek ini.

Keputusan ini perlu diambil untuk menjaga kelancaran pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. “Negosiasinya sudah lima tahun, terlalu lama. Tidak mungkin proyek sebesar ini dibiarkan terus berlarut, makanya Pak Bahlil mengirim surat kepada LG Chem dan LG Energy Solution,” kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025).

Diberitakan sebelumnya, Konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG memutuskan untuk membatalkan proyek baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia senilai USD 7,7 miliar atau Rp129,9 triliun. Apa alasan LG?

Melansir Yonhap News Agency, Rabu (23/4/2025) seorang pejabat LG menjelaskan bahwa konsorsium telah memutuskan untuk menarik proyek tersebut, setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia.

Ini terjadi karena adanya pergeseran dalam lanskap industri, khususnya pada bisnis EV, yang merujuk pada perlambatan sementara atau puncak permintaan EV global.

“Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut,” kata seorang pejabat dari LG Energy Solution.

“Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group,” terangnya.


2 dari 3 halaman

Realisasi Investasi Capai Rp 465,2 Triliun di Kuartal I 2025, Terbesar Masih Singapura

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan, realisasi investasi yang sudah masuk di kuartal I 2025 mencapai Rp 465,2 triliun. Angka realisasi investasi ini mencapai 24,4 persen dari target yang telah ditetapkan.

“Ini sesuai target kami. bahkan kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau year on year peningkatan 15,9%,” kata dia di Kantor Presiden, Rabu (23/4/2025).

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto menargetkan investasi sepanjang tahun ini di angka Rp 1.905,6 triliun.

Rosan menjelaskan, realisasi investasi ini menunjukkan bahwa investor masing melihat bahwa ekonomi Indonesia masih sangat bagus. Inevstor melihat di bawah Presiden Prabowo, kestabilan baik dari sisi ekonomi, politik dan sosial sangat baik.

Dalam kesempatan yang sama, Rosan juga menjelaskan mengenai penyerapan tenaga kerja. Di kuartal I 2025, ini jumlah penyerapan tenaga kerja yang terserap mencapai 594.104 orang, angka ini tumbuh 8,5% dari tahun lalu.

Penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) seimbang dengan rincian PMA sebesar Rp 230,4 triliun dan PMDN mencapai Rp 234,8 triliun.

 

3 dari 3 halaman

Luar Jawa Dominan

Sedangkan dalam hal konsentrasi penempatan investasi antara Jawa dan luar jawa. Untuk di Jawa sebesar Rp 229,3 triliun dan luar Jawa mencapai Rp 235,9 triliun.

“Memang Singapura masih memberikan kontribusi terbesar. Ini sudah terjadi selama 10 tahun terakhir Singapura menjadi investor terbesar di Singapura,” kata Rosan. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *