:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4147109/original/049288700_1662367769-Harga_Kebutuhan_Pokok_di_Pasaran_Mulai_Naik__Cabai_Menyentuh_Harga_Tertinggi-MAGANG_5.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Harga ayam pedaging ras (broiler) hidup atau livebird di tingkat peternak saat ini masih berada di bawah harga ayam acuan pembelian (HAP) maupun harga pokok produksi (HPP). Sehingga membuat peternak terpaksa menjual ayamnya lebih murah dari modal yang dikeluarkan.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Muhlis Wahyudi mengatakan, kejatuhan harga ayam livebird sebenarnya jadi fenomena yang terus berulang tiap tahun. Pada tahun lalu, itu terjadi di periode Juli-September 2024 pasca Lebaran Haji.
“Tahun ini, memang produksi bibit atau DOC (Day Old Chick) ayam pedaging yang kita pelihara di kandang, memang atas dasar importasi GPS, grand parent stock, neneknya, menetaskan induknya yang kita pelihara dan kita makan, memang banyak,” terangnya kepada Liputan6.com, Selasa (29/4/2025).
Muhlis menyampaikan, pada 2023 jumlah importasi GPS sekitar 680 ribu ekor, lebih banyak 40 ribu dari tahun sebelumnya sebesar 640 ribu ekor. Penambahan jumlah indukan ini membuat jumlah ayam livebird selevel cucu melonjak hingga oversupply.
“Makanya produksi tahun 2023 berarti nanti cucunya, yang kita pelihara di 2 tahun berikutnya, 2025, memang dengan kelebihan importasi GPS dan perbaikan genetik, sehingga produktivitasnya kan nambah. Jumlahnya nambah, produktivitasnya juga nambah,” ungkapnya.
Harapan di Program MBG
Memitigasi kelebihan pasok ini, Muhlis dan peternak ayam lainnya menaruh harapan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program milik Presiden Prabowo Subianto tersebut diharapkan bisa bantu menyerap jumlah ayam yang semakin menumpuk di kandang.
“Karena asumsinya dengan kelebihan produksinya, plus minus per minggu sekitar 10-15 persen (lebih besar) dibanding tahun kemarin, itu bisa ditampung di program Makan Bergizi Gratis,” kata dia.
Sayangnya, program MBG belum bisa membantu proses penyerapan ayam pedaging ras di tingkat peternak. “Tapi realitanya, sudah berproduksi, penyerapannya tidak maksimal. Karena MBG sendiri sampai sekarang belum maksimal juga,” imbuhnya.
Program Bantuan Pangan Stunting
… Selengkapnya
Harapan itu dipupuk lantaran Pinsar sempat terbantu oleh program Bantuan Pangan Stunting pada 2023 dan 2024 lalu. Lewat asupan daging ayam yang diberikan kepada 1,4 juta keluarga berisiko stunting yang berasal dari asosiasi peternak ayam mandiri non integrator.
“Harapannya waktu itu seperti itu, pikiran kami. Ternyata MBG tidak seperti itu, tidak dilibatkan secara langsung. Padahal kami sudah bersurat sejak tahun kemarin,” ucap Muhlis.
Harga pembelian ayam kala itu mengikuti Harga Acuan Pembelian (HAP) berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 5 Tahun 2022.
“Di situ harga acuan pembelian lifebird Rp 21.000 (per kg). kemudian karkasnya (ayam utuh) yang frozen dibeli dengan harga Rp 35.000 per kg potong pajak PPh,” terang Muhlis.
Permintaan Turun di Lebaran 2025
… Selengkapnya
Sayangnya, pelemahan ekonomi secara makro hingga penurunan tingkat daya beli masyarakat juga turut melemahkan permintaan terhadap daging ayam selama periode Lebaran 2025 lalu. Padahal, produksi ayam di tingkat peternakan tengah melonjak.
“Ternyata, di Lebaran itu apa yang jadi harapan hanya tinggal harapan. Dengan perbandingan tahun 2024 pas munggahan, puasa, Lebaran, secara data nasional pas panen memang sekarang kelebihannya 10 persen,” jelas Muhlis.
“Terutama khusus untuk wilayah Pulau Jawa yang paling parah, itu memang situasinya ketika tahun 2024 harga bisa menyentuh di tingkat peternak tertinggi Rp 23 ribu per kg. Karena kelebihan stok yang 10 persen sekarang, tahun ini tertingginya Rp 19 ribu per kg. Akhirnya apa yang terjadi? Ayam yang harganya segitu pun serapannya enggak banyak,” tuturnya.