:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4528805/original/034106100_1691394483-WhatsApp_Image_2023-08-07_at_1.25.11_PM.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta – Besi bekas atau besi tua ternyata masih menyimpan nilai ekonomi bagi sebagian kalangan masyarakat. Tak sedikit, kasus pencurian besi dari prasarana publik maupun besi bekas yang terbengkalai.
Pengamat Sosial dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Asep Suryana menilai faktor ekonomi jadi salah satu dorongannya.
“Kalau memang dijumpai beberapa kasus, tapi tidak identik, bahwa yang melakukan pencurian besi bekas itu karena motif-motif ekonomi,” kata Asep kepada Liputan6.com, Sabtu (17/5/2025).
Motif ekonomi itu bisa hadir dalam bentuk yang cukup beragam. Mulai dari keinginan mendapatkan uang ubtuk keperluan belanja sesuatu hingga untuk pemenuhan kebutuhan dasar.
Asep menilai, meski harga besi bekas Rp 4.000 per kilogram, jumlah itu cukup menggiurkan atas nama ekonomi dan pendapatan lainnya.
“Mungkin mendapatkan uang, kebutuhan dasar, dan sebagainya. Apalagi fakta bahwa besi bekas ini mudah dijualnya, lumayan untungnya, dan pengawasan orang terhadap besi bekas itu lemah.
Berapa Harga Besi Bekas?
Diberitakan sebelumnya, Keterlibatan warga dalam operasi peledakan amunisi kedaluarsa di Garut, Jawa Barat diduga karena perebutan besi bekas. Lantas, berapa sebenarnya harga besi bekas?
Meledaknya amunisi kedaluarsa itu menewaskan setidaknya 13 orang. Dengan 4 merupakan anggota TNI dan 9 lainnya merupakan warga sipil, yang diduga mencaribesi bekas. Perlu diketahui, belum ada keputusan final mengenai keterlibatan warga sipil dalam aktivitas peledakan amunisi kedaluarsa tersebut.
Lagi Rendah
… Selengkapnya
Salah satu pemilik lapak besi tua di kawasan Batutulis, Kota Bogor, Irda (45) mengungkapkan soal harga jual besi tua atau besi bekas ke lapaknya. Saat ini, diakui harganya sedang rendah, di Rp 4.000 per kilogram.
“Buat besi padat itu Rp 4.000 per kilo. Ini harganya emang lagi turun,” kata Irda, saat ditemui Liputan6.com, Rabu (15/5/2025).
Hal yang sama diakui oleh pengepul besi tua lainnya, Sandi (40). Di lapaknya, dia memberikan harga Rp 3.500 sampai Rp 4.000 per kilogram untuk jenis besi. Padahal, jika dalam kondisi bagus, harganya bisa sampai Rp 6.000 per kilogram.
“Harga lagi hancur, merosot jauh, terutama jenis besi. Sekarang Rp 3.500-4.000 per kilogram, biasanya Rp 4.500-6.000 per kilogram,” ucapnya kepada Liputan6.com.
Ambil Keuntungan Tipis
Saat berbincang, Irda juga mengisahkan kalau pendapatannya sebagai pemilik lapak besi tua menyusut dalam beberapa bulan terakhir. Apalagi dengan margin keuntungan yang diambilnya ketika menjual besi-besit tua miliknya ke pabrik pengolahan untuk daur ulang.
Dia mengisahkan, harga beli Rp 4.000 itu setidaknya sudah bertahan selama lebih dari 1 tahun. Alhasil, pendapatannya pun ikut susut karena harga jual ke pabrik ikut turun.
“Kalau lapak kecil kita cuma ngambil untung Rp 500 buat jual ke pabrik. Kalau pengepul besar biasanya ambil Rp 1.000 per kilogram. Tapi emang pabriknya juga lagi susah (mengambil barang dari lapak/pengepul),” tuturnya.