CAGARBOLA – 8 Konsep Sulap Rumah Subsidi Jadi Nyaman dan Estetis: Ini Gaya Desainnya!

Rumah Tipe 36 Subsidi dengan Carport/Via Meta AI

Liputan6.com, Jakarta – Memiliki rumah subsidi bukan berarti harus mengorbankan kenyamanan dan keindahan. Banyak pemilik rumah subsidi sukses mengubah hunian sederhana menjadi lebih luas dan modern dengan sentuhan desain cerdas dan hemat biaya.

Berikut ini cara bagaimana mendesain ruang tamu rumah subsidi agar tetap nyaman, fungsional, dan estetis meskipun ukurannya terbatas. Tantangan utama adalah memaksimalkan ruang kecil yang ada, sehingga diperlukan strategi desain yang tepat.

Seperti diketahui, harga rumah subsidi di Indonesia untuk tahun 2025 ini masih menggunakan aturan Keputusan Menteri PUPR Nomor 689/KPTS/M/2023. Harga ini bervariasi tergantung pada wilayahnya. Berikut adalah daftar harga rumah subsidi berdasarkan wilayah:​

  • Jawa (kecuali Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan Sumatra (kecuali Kep. Riau, Bangka Belitung, Kep. Mentawai) harga maksimal Rp 166 juta
  • Kalimantan (kecuali Kab. Murung Raya dan Kab. Mahakam Ulu) harga maksimal Rp 182 juta
  • Sulawesi, Bangka Belitung, Kep. Mentawai, dan Kep. Riau (kecuali Kep. Anambas) harga maksimal Rp 173 juta
  • Maluku, Maluku Utara, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Kep. Anambas, Kab. Murung Raya, dan Kab. Mahakam Ulu harga maksimal Rp 185 juta
  • Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan harga maksimal Rp 240 juta.

Kunci Desain

Salah satu kunci utamanya adalah pemilihan gaya desain yang tepat. Gaya minimalis dan Skandinavia sangat direkomendasikan karena menekankan fungsionalitas dan kesederhanaan. Namun, gaya American Classic, rustic, atau vintage yang dimodifikasi juga bisa diterapkan dengan penyesuaian pada furnitur dan dekorasi.

Perencanaan yang matang dan pemilihan warna serta furnitur yang tepat akan sangat membantu dalam menciptakan ruang tamu impian di rumah subsidi Anda.

Selain itu, pencahayaan dan dekorasi juga berperan penting dalam menciptakan suasana nyaman. Manfaatkan cahaya alami maksimal dengan membuka tirai atau gorden. Lengkapi dengan lampu-lampu tambahan untuk pencahayaan optimal. Hindari dekorasi berlebihan agar ruangan tidak terlihat sempit.

Tanaman hias dalam pot kecil dapat menambah kesegaran tanpa memakan banyak tempat. Cermin besar juga dapat menciptakan ilusi ruang yang lebih luas.


2 dari 9 halaman

1. Desain Terbuka Minimalis (Open Plan Minimalist)

  • Ciri khas: Ruang tamu, ruang tengah, dan dapur tanpa sekat permanen.

  • Warna dominan: Putih dan abu muda.

  • Furnitur: Sofa 2-seater, rak TV kecil, meja makan lipat.

  • Kelebihan: Terasa lebih luas dan terang.

Konsep Open Plan:

  • Tanpa Sekat: Ciri utama dari open plan adalah minimnya atau bahkan tidak adanya sekat dinding yang memisahkan area-area fungsional utama dalam rumah. Biasanya, ruang tamu, ruang makan, dan dapur menyatu menjadi satu area besar.
  • Aliran Ruang: Tujuannya adalah menciptakan aliran ruang yang lebih bebas dan lapang. Hal ini memberikan kesan rumah yang lebih luas, terutama pada lahan yang terbatas.
  • Fleksibilitas: Konsep ini menawarkan fleksibilitas dalam penggunaan ruang. Area yang sama dapat berfungsi ganda, misalnya ruang makan juga bisa menjadi ruang kerja.
  • Interaksi Sosial: Memudahkan interaksi antar anggota keluarga karena tidak ada batasan fisik antar ruang. Orang tua dapat mengawasi anak-anak sambil melakukan aktivitas lain.
  • Cahaya dan Udara: Memaksimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara ke seluruh area rumah karena tidak terhalang dinding.

 

 

3 dari 9 halaman

2. Skandinavia Ceria

  • Ciri khas: Nuansa kayu terang, sentuhan warna pastel (biru muda, hijau mint).

  • Dekorasi: Tanaman indoor, lampu gantung minimalis.

  • Dapur: Kabinet atas-bawah warna putih atau krem.

  • Kelebihan: Menenangkan, cocok untuk keluarga muda.

fondasi gaya Skandinavia:

  • Fungsionalitas: Mengutamakan kegunaan dan kepraktisan setiap elemen.
  • Kesederhanaan: Minim ornamen dan detail yang berlebihan.
  • Cahaya Alami: Memaksimalkan masuknya cahaya matahari.
  • Palet Warna Netral: Didominasi putih, abu-abu, dan krem sebagai dasar.
  • Material Alami: Penggunaan kayu, kulit, dan tekstil alami yang hangat.
  • Kenyamanan: Menciptakan suasana yang nyaman dan hygge (istilah Norwegia yang berarti suasana hangat, nyaman, dan kebersamaan).

 

4 dari 9 halaman

3. Industrial Ringan

  • Ciri khas: Aksen dinding semen ekspos atau wallpaper semen, pipa-pipa sengaja ditonjolkan.

  • Furnitur: Meja kayu solid, kursi besi hitam, rak dinding besi.

  • Dapur: Meja beton polos, rak terbuka.

  • Kelebihan: Gaya kekinian, mudah dibersihkan.

Elemen Industrial yang Dipertahankan:

  • Eksposur Struktur: Elemen-elemen arsitektur seperti pipa, saluran udara, balok langit-langit, dan dinding bata seringkali dibiarkan terbuka dan menjadi bagian dari estetika desain.
  • Material Mentah: Penggunaan material seperti baja, besi, beton, dan kayu yang belum difinishing secara berlebihan tetap menjadi ciri khas. Namun, dalam versi ringan, material ini mungkin diolah dengan lebih halus atau dikombinasikan dengan material yang lebih lembut.
  • Palet Warna Netral dengan Sentuhan Gelap: Warna-warna netral seperti abu-abu, putih, dan krem masih mendominasi, namun sentuhan warna gelap seperti hitam atau cokelat tua tetap hadir sebagai aksen yang kuat.
  • Fokus pada Fungsionalitas: Desain tetap mengutamakan kepraktisan dan fungsi dari setiap elemen.

 

5 dari 9 halaman

4. Japandi (Japanese-Scandinavian) Compact

  • Ciri khas: Elemen kayu alami, garis bersih, dan tata letak sangat efisien.

  • Warna: Putih, beige, kayu terang.

  • Fitur tambahan: Rak dinding dan meja lipat.

  • Kelebihan: Estetis dan fungsional, cocok untuk ruang sempit.

Karakteristik Utama Desain Japandi:

  • Minimalisme: Kedua gaya induknya sangat menekankan pada minimalisme. Dalam Japandi, ini berarti ruang yang bersih, tidak berantakan, dan hanya diisi dengan barang-barang yang esensial dan fungsional.
  • Material Alami: Penggunaan material alami seperti kayu (seringkali berwarna terang namun juga bisa gelap), bambu, rotan, linen, katun, dan keramik sangat ditekankan untuk menciptakan kehangatan dan koneksi dengan alam.
  • Palet Warna Netral: Warna-warna netral seperti putih, abu-abu, krem, dan cokelat menjadi dasar palet. Warna-warna alami seperti hijau lembut atau biru juga sering digunakan sebagai aksen yang menenangkan. Desain Jepang cenderung menggunakan warna yang lebih kaya namun tetap kalem, yang melengkapi warna netral Skandinavia.
  • Fungsionalitas: Setiap elemen dalam ruang Japandi harus memiliki fungsi yang jelas dan berguna. Tidak ada dekorasi yang semata-mata hanya pajangan tanpa tujuan.
  • Kualitas dan Kerajinan: Japandi menghargai kualitas dan keahlian dalam pembuatan furnitur dan dekorasi. Lebih baik memiliki beberapa barang berkualitas tinggi daripada banyak barang murahan.
  • Cahaya Alami: Memaksimalkan pencahayaan alami adalah kunci. Jendela besar dan penggunaan tirai atau gorden tipis membantu menciptakan ruang yang terang dan lapang.
  • Penataan yang Tenang dan Seimbang: Penataan furnitur dan dekorasi dilakukan dengan hati-hati untuk menciptakan keseimbangan visual dan rasa tenang dalam ruangan.

 

6 dari 9 halaman

5. Nuansa Tropis Natural

 

  • Ciri khas: Ventilasi maksimal, jendela besar, kipas angin plafon.

  • Dekorasi: Anyaman rotan, tirai linen, tanaman hias.

  • Dapur: Gaya terbuka ke taman belakang (jika ada).

  • Kelebihan: Adem dan ramah lingkungan.

Elemen Kunci Nuansa Tropis Natural:

  • Material Alami yang Melimpah: Ini adalah fondasi utama dari gaya ini.

    • Kayu: Rotan, bambu, jati, mahoni, dan jenis kayu lokal lainnya sering digunakan untuk furnitur, lantai, dinding (panel kayu), dan elemen dekoratif. Tekstur alami dan serat kayu sangat dihargai.
    • Batu Alam: Batu kali, marmer lokal, atau jenis batu alam lainnya dapat digunakan untuk lantai, dinding aksen, atau elemen dekoratif seperti vas atau wadah.
    • Serat Alami: Anyaman rotan, eceng gondok, pandan, atau serat kelapa digunakan untuk furnitur (kursi, meja, rak), keranjang penyimpanan, dan dekorasi dinding.
    • Tekstil Alami: Linen, katun,

 

7 dari 9 halaman

6. Monokrom Modern

  • Ciri khas: Warna hitam, putih, dan abu; desain tegas.

  • Furnitur: Sofa modular, kabinet dapur hitam doff dengan handle tersembunyi.

  • Dekorasi: Poster abstrak, lighting LED strip.

  • Kelebihan: Elegan, cocok untuk penghuni muda.

Karakteristik Utama Monokrom Modern:

  • Dominasi Satu Warna Dasar: Ini adalah inti dari gaya monokrom. Warna yang paling sering digunakan adalah putih, abu-abu, atau hitam, namun warna netral lainnya seperti krem atau taupe juga bisa menjadi pilihan. Bahkan, warna-warna lain seperti biru, hijau, atau cokelat bisa digunakan sebagai warna dasar monokromatik, meskipun lebih jarang.
  • Penggunaan Gradasi (Tone), Tint, dan Shade: Kunci untuk menciptakan kedalaman dan dimensi dalam desain monokrom adalah dengan memainkan berbagai tingkatan kecerahan dan kegelapan dari warna dasar. Misalnya, jika warna dasarnya abu-abu, Anda bisa menggunakan abu-abu muda, abu-abu sedang, abu-abu tua, hingga hampir hitam. Penambahan putih akan menghasilkan berbagai tint abu-abu yang lebih terang, sementara penambahan hitam akan menghasilkan berbagai shade abu-abu yang lebih gelap.
  • Fokus pada Tekstur: Karena minimnya variasi warna, tekstur menjadi sangat penting untuk menambah daya tarik visual dan taktil. Kombinasi berbagai tekstur seperti kain rajut, kulit, kayu halus, metal, keramik kasar, atau bulu lembut akan mencegah ruangan terasa monoton.
  • Garis Bersih dan Bentuk Geometris: Desain modern seringkali menekankan garis-garis yang tegas, lurus, dan bentuk-bentuk geometris yang sederhana. Furnitur dan dekorasi dalam gaya monokrom modern biasanya mengikuti prinsip ini.
  • Minimalisme yang Terukur: Meskipun tidak selalu identik dengan minimalisme ekstrem, gaya monokrom modern seringkali mengadopsi prinsip minimalis dalam hal jumlah perabot dan dekorasi. Setiap elemen dipilih dengan cermat dan memiliki fungsi.
  • Pencahayaan yang Strategis: Pencahayaan memainkan peran penting dalam menonjolkan berbagai gradasi warna dan tekstur. Penggunaan berbagai jenis lampu (ambient, task, accent) dengan desain modern dapat menciptakan suasana yang dramatis dan menarik.

 

8 dari 9 halaman

7. Bohemian Rapi

 

  • Ciri khas: Warna hangat (terracotta, mustard), motif etnik.

  • Furnitur: Bantal lantai, permadani, sofa rendah.

  • Dapur: Menggunakan rak terbuka, peralatan dapur digantung.

  • Kelebihan: Artistik tapi tetap rapi.

Karakteristik Utama Bohemian Rapi:

  • Fokus pada Tekstur yang Terkoordinasi: Seperti Bohemian klasik, tekstur memainkan peran penting. Namun, dalam versi rapi, pemilihan tekstur lebih terkurasi dan terkoordinasi dalam palet warna yang lebih terbatas. Anda mungkin melihat penggunaan linen, katun, wol, dan sentuhan velvet, tetapi dalam skema warna yang lebih harmonis.
  • Palet Warna yang Lebih Terbatas dan Terarah: Meskipun warna-warna hangat dan earthy tetap mendominasi (cokelat, krem, terakota, hijau zaitun), palet warna dalam Bohemian Rapi cenderung lebih terfokus dan tidak terlalu liar. Mungkin ada satu atau dua warna aksen yang lebih berani, tetapi keseluruhan tampilannya lebih tenang.
  • Penyimpanan yang Cerdas dan Tersembunyi: Ini adalah pembeda utama dari Bohemian klasik. Bohemian Rapi sangat memperhatikan penyimpanan untuk menjaga ruangan tetap terorganisir. Keranjang anyaman yang cantik, lemari tertutup dengan desain menarik, dan rak dinding yang tertata rapi adalah elemen penting.
  • Minimalis dalam Jumlah, Maksimal dalam Karakter: Alih-alih mengumpulkan banyak sekali pernak-pernik, Bohemian Rapi memilih beberapa statement piece yang memiliki karakter kuat dan cerita, namun tidak berlebihan dalam jumlah. Kualitas lebih diutamakan daripada kuantitas.

 

9 dari 9 halaman

8. Gaya Tradisional Modern

 

  • Ciri khas: Sentuhan ukiran kayu atau batik di elemen dekoratif.

  • Furnitur: Kursi kayu jati, meja tamu kecil, lemari dapur semi tertutup.

  • Warna: Coklat tua, krem, dan aksen emas/lempung.

  • Kelebihan: Hangat dan akrab, cocok untuk keluarga besar.

Karakteristik Utama Gaya Tradisional Modern:

  • Perpaduan Elemen Klasik dan Kontemporer: Ini adalah inti dari gaya ini. Anda akan melihat furnitur atau detail arsitektur tradisional seperti cetakan mahkota, panel dinding, atau perapian klasik dipadukan dengan furnitur berlapis kain polos, pencahayaan modern dengan garis bersih, atau karya seni abstrak.
  • Palet Warna yang Netral dengan Sentuhan Warna Klasik: Warna dasar biasanya netral seperti putih, krem, abu-abu, atau greige untuk menciptakan latar belakang yang bersih dan modern. Warna-warna tradisional yang lebih kaya seperti biru navy, hijau zamrud, merah marun, atau emas sering digunakan sebagai aksen melalui furnitur, tekstil, atau dekorasi.
  • Penggunaan Material Alami dan Berkualitas: Material seperti kayu solid (seringkali dengan finishing yang lebih modern), kulit, linen, katun, wol, dan batu alam (marmer, granit) sangat dihargai karena kualitas dan daya tahannya.
  • Siluet Furnitur yang Akrab dengan Sentuhan Modern: Furnitur mungkin memiliki bentuk yang familiar dari gaya tradisional (misalnya sofa dengan lengan melengkung), namun dengan upholstery kain polos modern, tanpa terlalu banyak detail ornamen, dan proporsi yang lebih ramping.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *